Jumat, 27 November 2015

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN PEMBELIAN SMARTPHONE


BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang

Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat membuat keberadaan telekomunikasi sebagai media penghubung menjadi sangat penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya arus globalisasi maka menuntut semakin cepatnya proses pertukaran informasi yang terjadi antar wilayah dan negara, selain itu telekomunikasi juga berfungsi sebagai penghubung yang dapat membuat jarak yang jauh menjadi dekat, dan dapat membuat orang semakin mudah untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

 Dunia teknologi informasi memang selalu menarik untuk selalu di perbincangkan, terutama yang berkaitan dengan telekomunikasi. Ini ditandai dengan perkembangan internet, kemudian disusul dengan teknologi telepon seluler (Handphone) yang begitu cepat dan canggih sehingga setiap orang tertarik untuk memiliki. Setiap orang tidak hanya memiliki suatu produk karena fungsinya dan model fisik semata tetapi juga rasa bangga dan pengakuan yang didapatkan dari memiliki produk-produk tersebut. Teknologi dalam telepon seluler (Handphone) merupakan salah satu daya tarik untuk menarik para konsumen untuk membeli. Desain atau model unik serta teknologi yang digunakan seperti kamera, bunyi panggilan serta fasilitas yang dapat berinternet merupakan daya tarik untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Handphone (telepon genggam) banyak digunakan oleh masyarakat karena praktis dan mudah dibawa kemana saja. Awalnya handphone hanya digunakan untuk menelepon dan mengirim pesan singkat, seiring dengan perkembangan pola pikir manusia muncul ide bahwa handphone tidak hanya digunakan untuk telepon dan mengirim pesan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengirim email dan menjelajah internet. Para perusahaan pembuat handphone pun saling bersaing untuk dapat menciptakan karya baru. Persaingan yang semakin ketat di pasar handphone inilah yang menimbulkan fenomena pertumbuhan alat komunikasi yang lebih canggih yaitu munculnya smartphone. Smartphone adalah ponsel yang menawarkan kemampuan canggih kombinasi antara PDA dan mobile phone

 Saat ini smartphone sudah menjadi kebutuhan pribadi bagi orang-orang yang menggunakannya seiring dengan semakin turunnya harga smatphone. Smartphone bukan lagi merupakan barang mewah yang sulit untuk diperoleh, hampir di semua tempat baik itu di mall, kantor, sekolah, kampus dan angkutan umum banyak orang yang menggunakan smartphone

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep pemasaran modern pun mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen sebagai perhatian utama. Atribut sistem operasi yang terdapat pada Blackberry dan Android akan mempengaruhi sikap konsumen dalam mengambil keputusan membeli, seperti yang dikatakan oleh Fandy Tjiptono (2001:103) mengenai atribut produk adalah “unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan”. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya. Sedangkan atribut-atribut pada sistem operasi Smartphone meliputi Fitur, Tampilan/desain, Kinerja dan layanan. Seperti yang dikatakan Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya” dan menurut Cravens (1998:14) fitur juga dapat digunakan sebagai sarana untuk membedakan suatu merek dari pesaingnya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penyusun tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN PEMBELIAN SMARTPHONE

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian smartphone ?
2.      Bagaimana sikap perilaku  konsumen dalam menentukan pembelian smartphone?

1.3.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian smartphone
2.       Menganalisis sikap perilaku konsumen dalam menentukan pembelian smartphone

1.4.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut :


1.4.1.      Manfaat Akademis

Dapat memberikan tambahan wawasan, pengetahuan dan penerapan ilmu dalam dunia nyata mengenai tingkat perilaku konsumen dalam pembelian smartphone dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2.      Manfaat Praktis

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang berguna untuk mengetahui lebih lanjut dalam sikap perilaku konsumen.






 
BAB II

PEMBAHASAN


2.1. Kerangka Teori

2.1.1. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi (Sumarwan, 2003). Menurut Setiadi (2008) perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

The American Marketing Association (Setiadi, 2008) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut:

Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka (American Marketing Association).

Dari definisi tersebut diatas terdapat 3 (tiga) ide penting, yaitu :
(1) Perilaku konsumen adalah dinamis;
(2) hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar; serta
(3) hal tersebut melibatkan pertukaran.

1.       Perilaku konsumen dikatakan dinamis
2.       Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena perilaku seseorang konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Sifat yang dinamis tersebut menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat
3.       Perilaku konsumen melibatkan interaksi
4.       Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan dan tindakan manusia serta lingkungan. Perusahaan akan dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen apabila perusahaan dapat memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen.
5.       Perilaku konsumen melibatkan pertukaran
6.       Perilaku konsumen melibatkan pertukan antar manusia. Dengan kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.

2.1.3        Pengertian Smartphone
Alat yang dikategorikan sebagai telepon pintar (smartphone) menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan telepon pintar mendukung sepenuhnya fasilitas surel (surat elektronik) dengan fungsi pengatur personal yang lengkap. Fungsi lainnya dapat menyertakan miniatur papan ketik QWERTY, layar sentuh atau D-pad, kamera, pengaturan daftar nama, penghitung kecepatan, navigasi piranti lunak dan keras, kemampuan membaca dokumen bisnis, pemutar musik, penjelajah internet atau hanya sekedar akses aman untuk membuka surel perusahaan, seperti yang ditawarkan oleh BlackBerry.
Beberapa orang mengartikan Smartphone sebagai ponsel sederhana dengan berbagai fitur canggih didalamnya seperti kemampuan mengirim email, menjelajah internet, eksternal USB keyboard, download dan install aplikasi dengan waktu singkat atau dapat dikatakan bahwa smartphone merupakan komputer dalam ukuran kecil.

2.1.4        Pengertian Konsumen
Sumarwan (2003) membagi konsumen ke dalam dua jenis, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu dan sering disebut sebagai pemakai akhir atau konsumen akhir. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintahan, dan lembaga lainnya. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk, peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Dalam penelitian ini objek penelitian merupakan konsumen individu, sebab konsumen membeli produk untuk digunakan sendiri.
Sedangkan menurut Undang-Undang RI No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen definisi dari konsumen adalah setiap orang yang  memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Setiap konsumen dari suatu bisnis merupakan titik sentral perhatian pemasaran yang sangat perlu mendapat perhatian dan diharapkan akan menjadi konsumen yang menguntungkan bagi perusahaan.

 
2.1.5        Proses Keputusan Pembelian
Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Pendirian orang lain, faktor situasi tidak diantisipasi, dan risiko yang dirasakan dapat mempengaruhi keputusan pembelian, demikian pula tingkat kepuasan pasca pembelian konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan. Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian; pelanggan yang tidak puas akan menghentikan pembelian produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut pada temen-temen mereka (Setiadi, 2008).

Menurut Kotler (2007), terdapat 5 tahap proses keputusan pembelian konsumen yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian,

1.      Pengenalan kebutuhan.
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan. Pembeli mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk mengetahui kebutuhan macam apa dan permasalahan apa saja yang muncul dan bagaimana cara pemasar menuntun konsumen untuk membeli produk tertentu.

2.      Pencarian informasi.
Setelah kebutuhan dikenali, konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula
tidak mencari informasi tambahan. Pada tahap ini orang akan lebih menerima informasi.

3.      Pengevaluasian alternatif.
Setelah konsumen mengumpulkan informasi tentang alternatif merek yang ada, konsumen menggunakan informasi yang ada untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan dan menyempitkan pilihan pada alternatif yang diinginkan.

4.       Keputusan pembelian.
Menurut Setiadi (2008) terdapat dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang. Tujuan pembelian juga dipengaruhi oleh keadaan tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

5.       Perilaku setelah pembelian.
Proses pengambilan keputusan tidak berhenti pada pengkonsumsian, melainkan berlanjut ke evaluasi produk yang dikonsumsi, yang mengarah pada respon puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli puas atau tidak puas terhadap pembeliannya adalah hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh dibawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen terpuaskan, jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang.


2.1.6        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian

Banyak faktor yang mempengaruhi Proses pengambilan keputusan konsumen, bisa dari dalam diri konsumen maupun dari luar. Kotler (2007) mengemukakan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Sedangkan menurut Engel et al. (1994) ada tiga faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk, yaitu:

1.      Pengaruh Lingkungan; konsumen hidup di dalam lingkungan yang kompleks.
Perilaku proses keputusan mereka dipengaruhi oleh:

a.       Budaya, seperti digunakan di dalam studi perilaku konsumen mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan symbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu dalam berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Dalam perspektif yang berbeda semua bentuk pemasaran merupakan saluran tempat makna budaya ditransfer ke barang konsumen.

b.      Kelas Sosial, mengacu pada pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagai nilai, minat dan perilaku yang sama. Masyarakat dibedakan oleh perbedaan status sosioekonomi yang berjajar dari rendah ke tinggi. Status sosial ini kerap menciptakan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang berbeda.

c.       Pengaruh Pribadi, sebagai konsumen perilaku kita kerap dipengaruhi oleh mereka yang berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin merespons terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain.

d.      Keluarga, adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dihubungkan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan yang tinggal bersama. Keluarga adalah pengaruh utama pada sikap perilaku individu.

e.       Situasi, perilaku individu dapat berubah ketika situasi berubah. Situasi konsumen dapat dipisahkan ke dalam tiga jenis utama yaitu, situasi komunikasi (latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau non-pribadi), situasi pembelian (latar dimana konsumen memperoleh barang dan jasa) serta situasi pemakaian (latar dimana konsumsi terjadi).





2.      Perbedaan Individu:
Mengacu pada faktor internal yang menggerakkan dan mempengaruhi perilaku. Perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dibagi menjadi lima cara penting, yaitu:

a.       Sumber Daya Konsumen, setiap orang membawa tiga sumberdaya ke dalam setiap situasi pengambilan keputusan, antara lain: waktu, uang dan perhatian (penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan). Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan semacam alokasi yang cermat.

b.      Motivasi dan Keterlibatan, keterlibatan adalah faktor yang penting di dalam mengerti motivasi. Keterlibatan mengacu pada tingkat relevansi yang disadari dalam tindakan pembelian dan konsumsi.

c.       Pengetahuan, dapat didefinisikan secara sederhana sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pengetahuan konsumen mencakupi susunan luas informasi, seperti ketersediaan dan karakteristik produk dan jasa, dimana dan kapan untuk membeli, bagaimana menggunakan produk.

d.      Sikap, mengacu pada pembentukan suat sikap terhadap alternatif-alternatif yang dipertimbangkan setelah konsumen menyelesaikan pencarian akan informasi dan evaluasi yang luas terhadap berbagai kemungkinan. Engel, et al. (1994) mendefinisikan sikap sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan arang merespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.

e.       Kepribadian, Gaya hidup dan Demografi. Ketiga variable ini berguna dalam mendefinisikan berbagai karakter objektif dan subjektif dari konsumen di dalam pangsa pasar target. Kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Keputusan pembelian seorang konsumen bervariasi antar individu karena karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing konsumen. Gaya hidup adalah pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Demografi adalah pendeskripsian pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pekerjaan dan pendapatan. Usia orang yang akan membeli barang atau jasa berbeda sepanjang waktu. Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi pola konsumsinya. Pendapatan akan mempengaruhi pilihan produk seseorang



BAB III

PENUTUP

3.1              3.1. Kesimpulan
Pada analisis sikap konsumen, atribut mutu produk, fitur produk dan manfaat produk menjadi pertimbangan yang paling penting dalam proses keputusan pembelian smartphone , sedangkan atribut yang paling tidak dipentingkan adalah warna produk.

3.2           3.2. Saran

Promosi melalui iklan dalam menggunakan media cetak harus terus dipertahankan dan frekuensi iklan harus ditingkatkan,begitu juga dengan promosi melalui toko harus ditingkatkan baik pelayanan maupun suasana.Perusahaan harus terus memperkenalkan merek dagangnya dengan meningkatkan mutu produknya serta menciptakan desain atau model yang dapat menarik perhatian konsumen dalam membeli smartphone dan menetapkan harga sesuai dengan target pemasarannya







Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar